Manfaat Buku

Sebelum balik Malaysia nanti, anta kena siapkan paling kurang sebuah buku untuk rakyat Malaysia. Kalau mampu tambah lagi, buat untuk ringkasan madah paling susah untuk kuliah anta. Mungkin Balaghah ke? Apa sahaja boleh"

Semanis Tawakkal

"Alhamdullilah, akhirnya imtihan dah selesai, Bolehlah ana balik selepas Asar nanti" sapaku kepada Hanif yang baru keluar dari pintu gerbang Al-Azhar. " Iya, tapi anta kena ingat kita ada syafawi ( ujian lisan) lagi. Kiranya aku bersyukur banyaklah", jawabnya sambil memandang ke arah ladang gandum.

Imam Bukhari

Imam al-Bukhari, Abu Abdullah, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari (194H-256H) adalah seorang tokoh hadis yang paling unggul dalam sejarah perkembangan ilmu Hadis sehinggalah ke hari ini, ketokohan beliau masih tiada tolok bandingnya.

Followers

Monday, October 26, 2009

Perihal Dajjal Laknatullahi 'Alaih (3)

Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Monday, October 26, 2009 0 comments



Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dajjal itu akan keluar kepada ummatku kemudian menetap sealam empat puluh lamanya; tetapi saya tidak mengerti apakah itu empat puluh hari atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah mengutus Isa putera Maryam a.s. lalu ia mencari Dajjal kemudian merosakkannya - yakni membunuhnya. 

Kemudian para manusia itu menetap selama tujuh tahun di saat itu tidak ada permusuhan sama sekali antara dua orang manusia pun. Selanjutnya Allah 'Azza wa jalla mengutus angin yang dingin dari arah Syam (Palestin). 

Maka tidak ada seorang pun yang menetap di atas permukaan bumi yang dalam hati orang itu ada timbangan seberat semut kecil dari kebaikan atau keimanan, melainkan pasti akan dicabut nyawanya sehingga andai kata salah seorang dari engkau semua ada yang masuk di dalam perut gunung, juga pasti akan dimasuki oleh angin tadi, sampai dapat tercabut nyawanya. 

Akhirnya yang ketinggalan adalah manusia-manusia yang buruk kelakuannya yang suka cepat-cepat melakukan keburukan dan kezaliman sampai dapat diumpamakan sebagai keringanan burung yang sedang terbang atau angan-angan binatang buas yang hendak memangsa. Orang-orang tersebut tidak mengerti apa-apa yang baik dan tidak mengingkari apa-apa yang buruk - yakni kemungkaran dibiarkan belaka. 

Seterusnya lalu muncullah syaitan yang menjelma sebagai manusia lalu berkata: "Alangkah baiknya kalau engkau semua suka mengikuti perintahku?" Orang-orang sama berkata: "Apakah yang engkau perintahkan kepada kita?" Kemudian syaitan tersebut mengajak mereka menyembah berhala-berhala.
Keadaan para manusia di saat itu adalah sangat luas rezekinya, senang hidupnya. Selanjutnya ditiupkanlah dalam sangkakala, maka tiada seorang pun yang mendengarnya melainkan ia menurunkan leher-nya yang sebelah dan mengangkat yang sebelah lainnya. Pertama-tama orang yang mendengarnya itu ialah seseorang yang sedang memperbaiki pelur kolam untanya, lalu ia tidak sedarkan diri dan semua manusia di sekitarnya pun tidak sedarkan diri - terus mati. 

Kemudian Allah mengirimkan atau sabdanya: Menurunkan hujan bagaikan rintik-rintik atau bagaikan bayangan, lalu dari air itu tumbuhlah seluruh tubuh para manusia, terus ditiupkanlah pula sekali lagi sangkakala tersebut tiba-tiba orang-orang itu sama berdiri bangun sambil memperhatikan keadaan di waktu itu, kemudian ada yang mengucapkan: "Hai sekalian manusia, marilah sama mendekat di hadapan Tuhanmu semua," dan kepada semua malaikat di-perintahkan: "Hentikan dulu orang-orang itu, sebab sesungguhnya mereka akan ditanya lebih dulu." Kemudian dikatakan pula: "Keluarkan olehmu semua orang-orang itu perlu dikirim ke neraka." 

Selanjutnya ditanyakan: "Dari berapa?" Lalu dijawab: "Dari setiap-tiap seribu sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang." Sabdanya: "Itulah hari yang dapat membuat anak-anak kecil menjadi beruban dan itulah hari dibukanya betis manusia, kerana amat kebingungan sekali." (Riwayat Muslim) 

Alliitu ialah batang leher, ertinya ialah merendahkan lehernya yang sebelah dan mengangkat sebelah yang lainnya.



Sumber: Riyadus Solihin Hadis No 1807

Friday, October 23, 2009

Perihal Dajjal Laknatullahi 'Alaih (2)

Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Friday, October 23, 2009 0 comments


Dari Rib'iy bin Hirasy, katanya: "Saya berangkat dengan Abu Mas'ud al-Anshari ke tempat Hudzaifah al-Yaman radhiallahu 'anhum, lalu Abu Mas'ud berkata kepadanya: "Beritahukanlah kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. perihal Dajjal."

Hudzaifah lalu berkata: "Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Dajjal itu keluar dan sesungguhnya beserta Dajjal itu ada air dan api. Ada pun yang dilihat oleh para manusia sebagai air, maka sebenarnya itu adalah api yang membakar, sedang apa yang dilihat oleh para manusia sebagai api, maka sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar.

Maka barangsiapa yang menemui Dajjal di antara engkau semua, hendaklah masuk dalam benda yang dilihatnya sebagai api, kerana sesungguhnya ini adalah air tawar dan nyaman sekali." Setelah itu Abu Mas'ud berkata: "Saya pun benar-benar pernah mendengar yang seperti itu." (Muttafaq 'alaih)

Sumber: Riyadus Solihin Hadis No: 1806

Thursday, October 22, 2009

Perihal Dajjal Laknatullahi 'Alaih

Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Thursday, October 22, 2009 0 comments



Dari Annawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w. menghuraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang diperkeraskan - dan Dajjal itu sendiri oleh beliau s.a.w. kadang-kadang dihinanya, tetapi kadang-kadang di-perbesarkan hal-ehwalnya sebab amat besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya itu, sehingga kita semua mengira seolah-olah Dajjal itu sudah ada di kelompok pohon kurma. Setelah pada suatu ketika kita pergi ke tempatnya, beliau s.a.w. kiranya telah mengetahui apa yang ada di dalam perasaan kita, lalu bertanya: "Ada persoalan apakah engkau semua ini?" 

Kita menjawab: "Ya Rasulullah,Tuan menyebut-nyebutkan Dajjal pada suatu pagi, Tuan merendahkan serta mengeraskan suara - dan Dajjal itu Tuan hinakan, juga Tuan perbesarkan peristiwanya kerana besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya, sehingga kita semua mengira bahawa ia sudah ada di kelompok pohon kurma." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kecuali Dajjal, itulah yang paling saya takutkan kalau menimpa atas dirimu semua. Jikalau ia keluar dan saya masih ada di kalangan engkau semua, maka sayalah penentangnya untuk melindungi engkau semua. Tetapi jikalau ia keluar dan saya sudah tidak ada di kalangan engkau semua, maka setiap manusia adalah sebagai penentang guna melindungi dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku dalam melindungi setiap orang Muslim. 

Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah saya menyamakan-nya dengan Abul 'Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa yang dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di bagian sebelah kanannya dan juga membuat kerosakan di bahagian sebelah kirinya. Maka itu hai hamba-hamba Allah, tetapkanlah keimananmu semua." Kita para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?" Beliau s.a.w. menjawab: "Empat puluh hari, yang sehari - hari pertama - itu lamanya sama dengan setahun, yang sehari lagi - hari kedua - lamanya seperti sebulan, yang sehari sesudah itu -hari ketiga - seperti sejum'at - yakni seminggu, sedang hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan hari-hari pada masamu sekarang ini." Kita bertanya lagi: "Ya Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya sebagaimana setahun itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja - yakni lima waktu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak cukup, maka itu perkirakanlah menurut kadar jaraknya masing-nasing." Jadi tetap lima kali dalam perkiraan sehari seperti sekarang. 

Kita bertanya pula: "Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatannya dalam menjelajah bumi?" Beliau s.a.w. bersabda: "Iaitu bagaikan hujan yang didorong oleh angin dari arah belakangnya. Dajjal itu datang kepada sesuatu kaum, lalu ia mengajak mereka, kemudian mereka itu beriman padanya dan mengikuti apa yang dikehendaki olehnya. la menyuruh langit supaya menurunkan hujan, lalu turunlah hujan, ia menyuruh bumi supaya menumbuhkan tanaman, lalu tumbuhlah tanamannya. Se-lanjutnya kembalilah ternak-ternak mereka tergembala di situ dalam keadaan bergumbul - atau berpunuk - sepanjang - atau sebesar yang pernah ada, juga mempunyai tetek sekenyang yang pernah ada - yakni penuh air susu - dan terpanjang pantatnya - sebab semuanya kenyang. 

Seterusnya datanglah Dajjal itu pada sesuatu kaum, lalu mereka ini diajaknya mengikuti kehendaknya, tetapi mereka menolak, kemudian kembalilah Dajjal itu meninggalkan mereka. Kaum yang menolak ini - kerana ketetapan keimanannya -pada keesokan harinya telah menjadi kering daerahnya - seolah-olah telah lama tidak kehujanan dan kosong sama sekali dari rumput dan tanaman Iain-Iain, juga tidak lagi mereka memiliki harta benda sedikitpun. Dajjal itu lalu berjalan melalui puing-puing - bekas istana yang rosak-rosak, kemudian ia berkata: "Keluarkanlah harta-harta simpananmu," tiba-tiba harta-harta di situ dapat diambil dan mengikuti perjalanan Dajjal itu sebagaimana lebah-lebah mengikuti rajanya. Setelah itu Dajjal memanggil seorang pemuda yang penuh jiwa kepemudaannya - menurut riwayat yang dimaksudkan ialah Al-Hidhr, lalu ia memukul pemuda ini dengan pedang, sehingga terpotonglah tubuhnya menjadi dua bahagian dengan kecepatan bagaikan lemparan anak panah pada sasarannya. Tetapi Dajjal lalu memanggil pemuda yang sudah mati itu, lalu ia hidup kembali dan menghadapnya, sedang wajahnya berseri-seri sambil tertawa. 

Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. la turun di menara - atau rumah tinggi - putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan Damsyik, iaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhan-lah daripadanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu, melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya. 

Seterusnya Isa a.s. mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah mereka - maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama kekuasaan Dajjal tersebut - dan ia memberitahukan kepada mereka bahawa mereka akan memperolehi darjat yang tinggi dalam syurga. Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahawasanya Aku - Allah - telah mengeluarkan beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta berlawanan perang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu - yang menjadi kaum mu'minin - itu ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah itu ialah bangsa Ya'juj dan Ma'juj. Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka lalu mereka ini berkata: "Danau ini tentunya tadi masih ada airnya - dan kini sudah habis." 

Nabiullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikurung -yakni dikepung dari segala jurusan sehingga tidak dapat keluar, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu bagi seseorang di antara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus wang dinar emas bagi seseorang di antara engkau semua pada hari ini. Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta'ala memohonkan agar kesukaran itu segera dilenyapkan. Allah Ta'ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seseorang manusia. 

Nabiullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum lalu turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanah pun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau busuk dan bau bacin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi. Selanjutnya Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'annum sama merendahkan diri lagi kepada Allah Ta'ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan. Allah Ta'ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah 'Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras atau pun yang lunak - yakni semuanya pasti terkena siraman hujan itu, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca. 

Kepada bumi itu lalu dikatakan: "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu." Maka pada saat itu sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja -kerana amat besarnya. Mereka pun dapat bernaung di bawah kulit tempurung delima tadi dan dikurniakanlah keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air susu nescayalah dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu yang mengandungi air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia. Seterusnya di waktu mereka dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengirimkan angin yang sejuk nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu'minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu'min dan setiap orang Muslim. Kini yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur - antara lelaki dan perempuan - sebagaimana bercampur-baurnya sekelompok keledai. Maka di atas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat." (Riwayat Muslim) 

Sabdanya: Khallatan bainas syami wal 'iraqi, ertinya jalanan yang terletak antara kedua negeri itu. Sabdanya: 'Aatsa dengan 'ain muhmalah dan tsa' bertitik tiga dan juga Al'aitsu ialah sangatnya kerosakan. Adzdzura, punggung-punggung unta - yakni gumbul. Alya'asib ialah lebah-lebah lelaki. Jazlataini ertinya dua potong dan Algharadh ialah sasaran yang kepadanya dilemparkanlah anak panah, yakni ia melemparkannya sebagai lemparannya anak panah kepada sasaran. Almahrudah dengan dal muhmalah atau mu'jamah, iaitu pakaian yang disumba. Sabdanya: La yadani iaitu tidak mempunyai kedua tangan yakni tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan. Annaghafu ialah ulat. Farsa jamaknya faris iaitu orang yang terbunuh. Azzalaqatu dengan fathahnya zai, lam dan qaf dan ada yang mengatakan Azzulfatu, dengan dhammahnya zai, sukunnya /am dan dengan fa' ialah kaca atau cermin. Al'ishabah yakni jama'ah. Arrislu ertinya air susu. Allaqhatu ertinya binatang yang me-ngandung air susu. Alfi-aam dengan kasrahnya fa' dan sesudah itu ada hamzah iaitu segolongan manusia dan Alfakhdzu ialah yang di bawah kabilah dari para manusia. 

Sumber:  Riyadhus Solihin Hadis 1805

Tuesday, October 20, 2009

Perkara Dilarang Ketika Solat

Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Tuesday, October 20, 2009 0 comments






  • Menempelkan satu kaki dengan yang lain ketika berdiri.

  • Berdiri di atas satu kaki



  • Duduk di antara dua sujud dengan kedua-dua lutut terangkat ke atas dan telapak tangan di lantai atau duduk di atas lutut dan jari kaki tegak berdiri tanpa kaki menyentuh lantai.

  • Memasukkan kedua-dua tangan ke baju ketika berdiri, rukuk dan sujud. Keadaan itu menyerupai orang Yahudi dalam solat mereka.

  • Menangkat pakaian (sarung dan celana) ketika sujud sama ada dari arah depan atau belakang. Hal yang sama bagi lelaki menyelak rambut ketika solat. Nabi Muhammad s.a.w bersabda, maksudnya: "Aku diperintahkan bersujud di atas tujuh anggota tubuh dan tidak menyingkap pakaian atau rambut".

  • Bercekak pinggang atau menjauhkan kedua-dua pangkal lengan dari dada.

  • Menyambung antara bacaan al-Fatihah dan takbiratul ihram serta antara rukuk dan bacaan surah. Hal ini tidak disukai jika seseorang itu menjadi imam. Sepatutnya, ia berdiam diri sebelum membaca al-Fatihah dan rukuk.

    Makmum pula hendaklah tidak menyambung takbiratul ihramnya sendiri dengan takbiratul ihram imam serta ucapan salamnya dengan salam imam.

    Ia perlu berdiam diri sejenak sebelum takbiraul ihram mengikut imam dan sebelum mengucapkan salam selepas salam imam.

    Bagi imam dan makmum, jangan sesekali menyambung ucapan salam pertama dengan yang kedua dan memisahkan kedua-duanya dengan diam sejenak.

  • Solat dalam keadaan mahu membuang air kecil atau besar kerana ia boleh mengganggu khusyuk dalam solat.

  • Jangan bersolat ketika perut dalam keadaan sangat lapar apatah lagi ketika itu makanan disediakan. Nabi Muhammad s.a.w bersabda, maksudnya "Apabila diserukan solat Isya sedang makan malam siap, dahulukan makan sebelum mengerjakan solat Isya kecuali apabila waktu solat tinggal sedikit atau hatinya mantap, tidak terpengaruh."

  • Beberapa ulama salaf berkata: Empat perkara tidak patut dilakukan dalam solat iaitu berpaling, mengusap muka, mempermainkan batu kerikil (di tempat solat) dan solat di tempat lalu lintas.

  • Beberapa larangan solat yang lain ialah menyilangkan jari kedua-dua tangan, mempermainkan sendi jari tangan atau kaki sehingga mengeluarkan bunyi, menutup wajah dengan kain dan memasukkan kedua-dua tangan di antara kedua-dua paha ketika rukuk.


  • Sumber: Metro

  • Saturday, October 17, 2009

    Kenyataan Rasmi MANHAL PMRAM: Isu Pemakaian Niqab/Purdah

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Saturday, October 17, 2009 1 comments

    Banyak orang macam still nak salahkan al-Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi. Hasil temuramah majalah al-Musowwar dengan beliau menjelaskan mengapa beliau mengambil tindakan meminta pelajar wanita yang masih kecil itu untuk membuka purdah. Ini kerana beliau terperanjat ada pelajar perempuan yang memakai purdah di dalam bilik kelas yang hanya ada pelajar perempuan.

    Suka untuk mendedahkan kepada para pembaca bahawa kelas di dalam sekolah rendah, menengah dan universiti al-Azhar tidak mencampurkan antara pelajar lelaki dan perempuan.

    Maka diharap masyarakat Malaysia tidak terlalu cepat dalam membuat kesimpulan berbaur negatif terhadap al-Syeikh Muhammad Sayyid al-Tantawi.

    Saya sertakan di bawah kenyataan rasmi MANHAL PMRAM.


    *******************

    Berikut adalah pendirian MANHAL PMRAM berhubung dengan isu niqab yang membabitkan al-Imam al-Akbar Prof. Dr. Muhammad Sayyid Muhammad Tantawi.

    1. Permasalahan pemakaian niqab/purdah bagi wanita adalah merupakan perselisihan dalam perkara cabang (furu') di dalam perbahasan hukum. Berikut adalah kesimpulan pandangan para fuqaha terhadap masalah pemakaian niqab/purdah:

    Mazhab Hanafi: Wajah dan pergelangan tangan bukanlah aurat tetapi diharamkan bagi lelaki ajnabi untuk melihatnya apabila disertai dengan syahwat.

    Mazhab Maliki: Wajib bagi seorang wanita untuk menutup muka dan pergelangan tangan apabila berada bersama lelaki ajnabi

    Mazhab Syafi`e: Tidak wajib menutup muka dan pergelangan tangan. Namun pandangan muktamad di sisi Mazhab Syafi`e adalah wajib menutup muka dan pergelangan tangan.

    Mazhab Hambali: Wajib menutup muka dan pergelangan tangan.

    2. Kenyataan Imam al-Akbar Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi yang telah disiarkan oleh media tempatan dan luar adalah tidak tepat dengan situasi sebenar bahkan telah diputarbelitkan.

    3. Majlis Tertinggi al-Azhar al-Syarif yang bersidang pada 8/10/2009 telah membuat beberapa keputusan berkenaan isu pemakaian purdah seperti berikut:

    a) Para pelajar perempuan dibenarkan untuk memasuki premis al-Azhar al-Syarif secara berniqab. Wanita yang berniqab tidak boleh dihalang daripada memasuki perkarangan al-Azhar al-Syarif

    b) Para pelajar perempuan dibenarkan memakai niqab apabila ada orang lelaki bersama mereka di dalam premis al-Azhar

    c) Para pelajar perempuan tidak dibenarkan memakai niqab di dalam bilik-bilik kelas kerana semua pelajar adalah perempuan. Larangan ini berkuatkuasa apabila guru yang mengajar juga adalah perempuan

    d) Para pelajar perempuan tidak dibenarkan untuk memakai niqab sewaktu peperiksaan berlangsung. Maka para pengawal semasa peperiksaan berlangsung hendaklah di kalangan wanita.

    e) Majlis Tertinggi al-Azhar bukanlah menghalang wanita daripada memakai niqab dalam kehidupan seharian mereka sebaliknya Majlis tidak bersetuju niqab dipakai pada tempat-tempat yang tidak sepatutnya yang akan memberikan kesan yang negatif pada pemikiran kanak-kanak lebih-lebih lagi pandangan yang mengatakan bahawa wajah wanita wajib untuk ditutup adalah pandangan minoriti fuqaha Islam.


    4. Setelah meneliti dan mengkaji perkara di atas, Markaz Pengumpulan Kajian dan Hasilan Penyelidikan ( MANHAL ) PMRAM menegaskan beberapa perkara untuk diambil perhatian:

    a) Memahami bahawa masalah khilaf tidak sepatutnya menjadi pertikaian dan perselisihan berdasarkan kaedah yang berbunyi:

    " لا يُنْكَرُ الْمُخْتَلَفُ فِيْهِ ، وَإِنَّمَا يُنْكَرُ الْمُجْمَعُ عَلَيْهِ "

    yang bermaksud:

    "Perkara yang berlaku khilaf tidak perlu untuk dipertikaikan sebaliknya perkara yang perlu untuk dipertikaikan adalah apabila perkara tersebut merupakan perkara yang disepakati oleh para ulama secara Ijmak."

    Oleh itu, umat Islam dibolehkan untuk mengambil mana-mana pandangan para fuqaha.

    b) Menghormati al-Azhar al-Syarif sebagai satu institusi keilmuan Islam yang diiktiraf sejak dulu hingga sekarang kerana bermanhaj dengan manhaj ilmu yang sederhana (wasatiah)

    c) Bersangka baik dengan para ulama sekiranya timbul usaha untuk melaga-lagakan antara mereka dalam sesuatu isu serta merujuk terus kepada sumber yang boleh dipercayai

    d) Tidak melupakan isu utama yang disepakati oleh ulama iaitu wajib menutup aurat disebabkan terlalu membesarkan masalah furu'.

    e) Semua pihak perlu menghormati ketetapan yang diluluskan oleh al-Azhar al-Syarif dan membenarkan pemakaian niqab/purdah di premis-premis dan rumah-rumah negeri.

    Kenyataan ini telah disepakati melalui perbincangan pihak felo MANHAL PMRAM seperti berikut:

    1. Mohd Juzaili b. Juhan
    2. Mohd Khairi b. Abdullah
    3. Hairul Nizam b.Mat Husain
    4. Mohd Fakerei b. Mahyudin

    sumber: Hairul Nizam b.Mat Husain

    Doa Mencium Wangian

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Saturday, October 17, 2009 0 comments


    Habib Ahmad bin Hasan al-`Aththas rahimahUllah adalah seorang waliyullah dan ulama yang terkemuka. Beliau adalah murid kepada Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan rahimahUllah. Diceritakan bahawa nenda Buya al-Maliki, Sayyid `Abbas bin 'Abdul 'Aziz al-Maliki rahimahUllah hanya mempunyai zuriat perempuan dan beliau amat mendambakan keturunan lelaki yang boleh menjadi khalifah beliau sebagai Mufti Maliki di Makkah.

    Satu ketika, tatkala Habib Ahmad bin Hasan hadir ke Makkah, Sayyid 'Abbas telah menziarah beliau serta memohon doa agar beliau dikurniakan dengan anak lelaki. Habib Ahmad al-Attas memaklumkan bahawa beliau akan berdoa untuknya dan Allah akan mengurniakan kepadanya bukan sahaja seorang anak lelaki tetapi anak lelaki yang bakal menjadi ulama terkemuka di Makkah. Selanjutnya, Habib Ahmad berpesan agar anak tersebut nanti dinamakan dengan nama 'Alawi.

    Apa yang dinyatakan oleh Habib Ahmad tersebut ternyata benar berlaku dan Sayyid 'Abbas telah mendapat seorang anak lelaki yang dinamakannya 'Alawi. 'Alawi akhirnya menjadi ulama besar dan terkemuka di Makkah. Beliaulah al-Imam as-Sayyid 'Alawi bin 'Abbas bin 'Abdul 'Aziz al-Maliki al-Hasani (gambar di atas), ayahanda almarhum Habib Muhammad al-Maliki rahimahUllah.

    Maka tersebutlah dalam "Tadzkiirun Naas" pada halaman 170 akan suatu faedah dari kalamnya Habib Ahmad bin Hasan rahimahUllah seperti berikut:-

    Telah berkata Quthubul Habib Ahmad bin Hasan al-'Aththas: "Telah diijazah akan daku oleh al-Habib Muhammad bin Zain Ba`Abuud akan bacaan tatkala mencium wangi-wangian seperti berikut:
    Allahumma kamaa an`amta fa zid wa laa `aiysya illa `aiysyul akhirah
    Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menganugerahkan ni'mat, maka tambahkan lagi (akan ni'mat tersebut), dan tiadalah kehidupan (yang hakiki lagi abadi) melainkan kehidupan akhirat.
    Doa ini telah beliau perolehi daripada gurunya al-Habib Ahmad bin 'Umar BinSumaith rahimahUllah dan beliau menyatakan telah diriwayatkan daripada Junjungan Nabi SAW bahawa sesiapa yang membaca doa tersebut tatkala mencium wangi-wangian, nescaya diampunkan baginya dosa-dosa kecilnya yang terdahulu dan yang kemudian.
    Moga dapat kita jadikan panduan dan amalan kerana berdoa itu intipatinya ibadah. Mudah-mudahan jadi kaffarah bagi dosa kesalahan kita disamping sarana memohon tambahan nikmat Allah SWT.

    Sumber: Bahrus Shofa

    Friday, October 16, 2009

    Panas Betullah Dengan Ulasan Khutbah Jumaat

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Friday, October 16, 2009 0 comments


    Lagi-lagi isu niqab diperdebatkan di atas mimbar Jumaat hari ini. Panas jugalah telinga ini mendengar ancaman dan kritikan tidak berasas sehingga menjatuhkan maruah Masyeikh Al-Azhar terutamanya Syeikhul Akbar, Muhammad Sayyid At-Tantawi. Bukan itu sahaja, isu khitan muslimah Islam, isu Palestin, isu riba ( tuduhan kepada Syeikh Muhammad At-Tantawi yang mengatakan pandangannya halal riba) dan sebagainya juga di'goreng'.. Panas telinga mendengarnya.

    Lagi panasnya, si khatib tadi mengatakan bahawasannya mereka yang terlibat dengan Masyeikh Al-Azhar di dalam isu-isu ini termasuk mereka yang memerangi agama Allah ini dan laknat besar dari Allah. Siapa dia yang sanggup mencerca ulama.Semua tahu bahawanya permasalahan ini adalah khilafiah.Untuk mengulas tajuk ini, sila rujuk kepada laman blog Ustaz Khairul.

    Pada masalah khitan pula, sememangnya perkara ini termasuk dalam fiqh khilafiah. Di sini saya sertakan beberapa pandangan ulama muktabar.Para fuqaha berbeza pendapat mengenai hukum khitan menjadi tiga versi pendapat, sebagaimana diuraikan oleh Syaikh Muhammad Mukhtar Asy-Syinqithi dalam kitabnya Ahkamul Jirahah Ath-Thibbiyah wa Al-Atsar al-Mutarabbatu ‘Alaiha, h. 161-162. Ringkasnya sebagai berikut :

    Pertama, khitan hukumnya wajib atas laki-laki dan perempuan. Ini pendapat ulama Syafi’iyah, Hanabilah, dan sebagian Malikiyah. (Imam Nawawi, Al-Majmu’, 1/300; Ibnu Muflih, Al-Mubdi’, 1/103; Ibnu Juzzai, Al-Qawanin Al-Fiqhiyah, h.167).
    Kedua, khitan hukumnya sunnah (tidak wajib) atas laki-laki dan juga perempuan. Ini pendapat ulama Hanafiyah, Imam Malik, Imam Ahmad dalam satu riwayat, dan Imam Syaukani. (Imam Sarakhsi, Al-Mabsuth, 1/156; Ibnu Juzzai, Al-Qawanin Al-Fiqhiyah, h.167; Ibnu Qudamah, Al-Mughni, 1/85; Imam Syaukani, Nailul Authar, 1/294).
    Ketiga, khitan wajib atas laki-laki, tapi sunnah (tidak wajib) atas perempuan. Ini pendapat Imam Ahmad dalam riwayat lain, sebagian ulama Malikiyah, dan ulama Zhahiriyah. (Ibnu Muflih, Al-Mubdi’, 1/104; An-Nafrawi, Al-Fawakih Ad-Dawani, 1/461, Ibnu Hazm, Al-Muhalla, 2/217).

    Jadi jelaslah kepada kita bahawanya hukum khitan sememangnya adalah pelbagai. Tetapi sebaliknya yang berlaku di Mesir ini adalah sebaliknya. Saya tidak mahu menghuraikan lagi dengan panjang. Sahabat boleh rujuk di dalam laman web Mufti Kerajaan Mesir, Syeikh Ali Jumaah (1) (2).

    Lantaran yang demikian, apa untungnya seorang khatib mengancam dengan sekerasnya.Adakah ini akhlak seorang Muslim? Tergamak dia mengutuk para ulama di hadapan hadirin Jumaat? Lagi satu, perangai khatib tadi seumpama penganut wahabi yang ekstrim. Suka kepada menghentam dan menghina ulama.

    Oleh itu, janganlah hanya setakat beberapa isu-isu khlilafiah menyebabkan seseorang itu hilang rasa hormat dan adab terhadap para ulama yang sebenar lebih tahu selok belok tentang agama kita ini. Kaji sedalamnya dan buktikan dengan hujah yang berlandaskan nas-nas yang termaktub. Wallahua'lam.

    Ya Allah, Aku bersaksi kepadaMu, jikalau aku tidak mampu menjadi seorang ulama, maka cukuplah diriku menjadi khadam kepada para ulama, membela mereka daripada ditohmah walau diri ini tergadai.. Moga mereka akan memberikan syafaat kepadaku kelak dengan Rahmat dan InayahMu Ya Rabbal A'lamin...

    Apa Harus Anda Lakukan Semasa Berlaku Gempa Bumi?

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Friday, October 16, 2009 0 comments




    Sekiranya Anda Di Dalam Bangunan

    1. Duduk di dalam bangunan
    2. Ambil perlindungan di bawah meja, meja tulis atau bangku yang teguh atau tempatkan diri anda di ambang pintu atau satu sudut.
    3. Bergerak ke arah laluan sebelah dalam (ambang pintu atau bingkai berstruktur atau sebelah dalam bangunan iaitu pusat paling kuat dan kurang kemungkinan untuk runtuh. Ia juga akan mengurangkan impak daripada objek yang jatuh) di mana mungkin.
    4. Pilih lokasi yang boleh memberikan udara untuk bernafas dalam keadaan di mana bangunan runtuh di sekeliling anda.
    5. Jauhkan diri anda daripada tingkap, rak buku, kabinet, cermin berat, pasu bunga tergantung dan lain-lain objek berat yang boleh menggelungsur dan jatuh.
    6. Gerakan berbentuk gelombang boleh meremukkan cermin. Berhati-hati dengan kepingan simen yang jatuh.
    7. Peluk sesuatu (kot, selimut, buku, akhbar, kotak kadbod dan lain-lain) untuk menutup kepala dan muka daripada bahan yang jatuh dan serpihan kaca.
    8. Jangan gunakan lilin, mancis atau lain-lain punca api di sebabkan ada kemungkinan kebocoran gas.

    Apa itu 'Duck Cover Hold'?

    1. Berlindung di bawah meja atau perabot berat yang seumpamanya. Jauhkan diri daripada tingkap.
    2. Jangan tergesa-gesa keluar memandangkan tangga mungkin rosak dan sesak dengan penghuni lain dan keadaan yang masih bergoncang.

    Sekiranya Anda Di Dalam Bangunan Yang Tinggi

    1. Berlindung menggunakan duck, cover and hold, dan kemudian tinggalkan bangunan sekiranya pemindahan diperlukan.
    2. Jangan gunakan lif
    3. Patuhi prosedur pengungsian bangunan.
    4. Sekiranya Anda Di Laluan Pejalan Dekat Bangunan
    5. Berjalan masuk ke arah muka pintu atau rapat ke struktur bangunan untuk melindungi diri anda daripada batu-bata, kaca, kepingan simen dan barangan lain yang jatuh.

    Sekiranya Anda di dalam Kereta yang Bergerak

    1. Berhentikan kereta secepat mungkin apabila telah pasti selamat di kawasan yang sesuai.
    2. Walaubagaimanapun, jangan berhenti di bawah jambatan atau lintasan atas atau rentangan kabel atau di mana bangunan boleh runtuh ke atas anda
    3. Tinggal di dalam kereta hingga gegaran berhenti. Kereta adalah penyerap kejutan yang amat baik.
    4. Bila anda terus memandu selepas gegaran, berwaspada terhadap bahaya yang terhasil daripada gempa bumi seperti objek yang sedang atau telah jatuh, wayar lektrik yang terendam atau laluan jalan rosak atau berlubang-lubang.

    Apa Anda Harus Lakukan Selepas gempa Bumi?

    1. Periksa kecederaan. Bila gegaran berhenti kerosakan mungkin berlaku dan mungkin ada yang cedera.
    2. Beri bantuan kecemasan bila perlu. Walau bagaimana pun, jangan cuba gerakkan orang yang cedera parah kecuali mereka di dalam bahaya berterusan.
    3. Periksa kebakaran dan bahaya api. Padamkan api dengan segera jika anda mampu.
    4. Jika anda terbau gas, buka tingkap dan tutup injap utama. Jangan nyalakan mancis atau gunakan api. Gunakan lampu suluh.
    5. Tutup bekalan elektrik jika kebetulan ada kerosakan pada sistem pendawaian.
    6. Tutup paip utama jika kebocoran telah berlaku.
    7. Jangan sentuh pendawaian lektrik yang terendam dalam air atau objek-objek yang bersentuhan dengannya.
    8. Periksa almari dan kawasan rak penstoran tetapi buka pintu-pintu dengan cermat dan waspada terhadap objek-objek yang jatuh.
    9. Cuci dengan segera tumpahan ubat-ubatan dan lain-lain bahan yang berpotensi membahayakan.
    10. Jangan makan atau minum sembarangan daripada bekas-bekas yang berdekatan dengan kaca yang telah remuk.
    11. Jangan guna telefon kecuali untuk memanggil bantuan untuk melaporkan kecemasan (perubatan, kebakaran atau jenayah).
    12. Keluar dari bangunan yang telah rosak teruk. Gegaran susulan boleh merobohkannya.
    13. Hidupkan radio berkuasa bateri anda untuk laporan kerosakan dan informasi.
    14. Jangan sebarkan khabar-khabar angin.
    15. Bekerjasama dengan agensi-agensi penyelamat.
    16. Untuk sementara, jangan masuk ke kawasan yang mengalami kerosakan kecuali bantuan anda diperlukan.
    17. Kosongkan lorong-lorong untuk laluan kenderaan-kenderaan kecemasan.
    18. Cuba bawa bertenang dan membantu kanak-kanak yang mungkin mengalami trauma akibat gempa bumi.



    (lihat
    sini untuk sumber asal.) 

    Thursday, October 15, 2009

    Tahniah AJKT BKASM

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Thursday, October 15, 2009 0 comments


    Alhamdulillah,tanpa disedari tahun ini merupakan tahun yang terakhir saya berada di bumi Anbiya ini. Mudah-mudahan , Allah memberikan kepada kami kejayaan dalam imtihan yang akan datang.Amin. Tahun ini juga, Dia telah mengurniakan kepada kami cahayamata pertama yang dapat menghiburkan kami sepanjang hidup ini.Amin.

    Tahiniah juga kepada BKASM yang telah berjaya menyelesaikan Mesyuarat Agung Tahunan (MAT) dengan jayanya walaupun saya tidak dapat mengikutinya kerana sibuk menguruskan hal ehwal rumahtangga. Mudahan MAT yang akan datang, Allah akan mudahkan segala urusan yang berkaitan dengan kebajikan anak-anak Selangor di bumi Allah ini.

    Tidak dilupakan, tahniah juga diucapkan kepada sahabat-sahabat saya yang dipilih dan ditaklifkan dengan tanggungjawab menjadi Ahli Jawatan Kuasa BKASM sesi 2009/2010 terutamanya kepada sahabat saya yang disayangi, Ustaz Muiz , Ustaz Abdullah Shahrul, Ustaz Hanan dan Ustaz Saifullah. Mereka semua adalah sahabat yang seangkatan dengan saya bermula sesi 2006/2007. Syabas juga kepada AJKT BKASM yang lain.

    Mudah-mudahan dengan pengtaklifan dan tanggungjawab yang perlu dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab dan prihatin Mudahan Allah akan membantu dan memudahkan sahabat semua dalam menyelusuri kehidupan sebagai pejuang agama Allah ini. Bersama BKASM, memimpin perubahan di masa hadapan.

    " Sirru 'Ala Barkatillah "

    ABU INSYIRAH,
    MANDARAH, ISKANDARIAH.

    Wednesday, October 14, 2009

    Tahnik Bersama Syeikh Abdul Aziz Bin Ahmad

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Wednesday, October 14, 2009 2 comments


    Alhamdulillah, semalam Insyirah baru sahaja tahnik dengan Syeikh Abdul Aziz, pengamal tarikat Syazuliyah Iskandariah. Terima kasih pada Ustaz Zamzaini kerana membantu kami bertemu dengan syeikh.dengan berbekalkan air zam-zam dengan kurma, syeikh makan sambil mengunyah kurma dengan air zam-zam lalu beliau mengtahnikkannya dan mendoakan supaya Insyirah menjadi anak dan hamba Allah yang solehah.

    Masa itu, Insyirah nyenyak tidur tanpa menyedari abinya telah membawanya melancong di sekitar Assafirah.Kita tahu upacara ini sangat penting bagi bayi yang baruyang baru lahir. Memang ia menjadi amalan yang penting sebelum menunggu bayi itu membesar dengan berkat dan rahmat dari Allah.

    Apa-apapun hanya Allah sahajalah yang Maha Menentukan kebahagian dan rezeki hamba-hambaNya di muka bumi ini. Paling penting sekali, kami sewajibnya mendoakan agar kami selalu dalam inayah dan hidayatNya.Amin.

    Tuesday, October 13, 2009

    Gagalkanlah Usaha SiPenghalang Jalan Allah

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Tuesday, October 13, 2009 0 comments


    “al-Azhar terlalu sibuk dengan pelbagai urusan tambahan pula campur tangan kuasa luar yang tiada kaitan dengan al-Azhar menyebabkan al-Azhar tidak sempat untuk melaksanakan Majlis mulia sebegini.Apa-apa pun, Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir (PMRAM) telah memulakan kembali sunnah mulia ini.Moga akan membuka mata al-Azhar untuk kembali melaksanakan Majlis sebegini kelak.”

    kata-kata Syaikhuna al-Allamah Dr Jamal Faruq hafizahullah bilamana wakil PMRAM bertanyakan kepada beliau mengapakah al-Azhar sudah tidak menganjurkan lagi Majlis Sama’ Hadis sebegini? ( majlis pembacaan kutub sittah )

    Saya Di Sini

    Walaupun sekarang ini sedang bersibuk dengan menguruskan ibu dan anak yang masih berpantang, sejujur dalam hati ini ingin untuk mengikuti program pembacaan Kutubussittah oleh masyaikh Al-Azhar bawah PMRAM di Kaherah.

    Rupanya saya dapat berita tentang usaha-usaha menggagalkan program itu. Berhujahlah dengan pelbagai alasan namun tujuan yang baik tidak menghalalkan cara. Tak kira siapa walaupun sudah bergelar sarjana dan PhD.

    Mudah-mudahan SiPenghalang itu diberikan hidayat dan balik ke pangkal jalan dan sama-sama memberi sokongan menjayakan program ini.

    ABU INSYIRAH
    MANDARAH, ISKANDARIAH

    Ya Allah. Selamatkanlah Para Sahabatku

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Tuesday, October 13, 2009 3 comments

    Zaqaziq, 12 Oktober - Satu kemalangan jalan raya yang melibatkan 7 orang pelajar Malaysia telah berlaku malam tadi di Lebuhraya Bilbis - Kaherah antara lori pengangkut barang (trailer) dan mikrobas. Kejadian yang berlaku kira-kira jam 6.45 malam hingga 7.00 malam itu berlaku pada malam semalam bersamaan dengan 11 Oktober 2009. Kemalangan yang membabitkan 4 orang pelajar jurusan Perubatan dan 3 orang penuntut di jurusan Pengajian Islam itu adalah mereka yang sedang menuntut di universiti-universiti di sekitar Zaqaziq. Kejadian itu berlaku disebabkan oleh pemandu mikrobas itu yang mahu mengelak bahagian belakang lori yang tiba-tiba muncul kerana pemandu mikrobas itu tidak memasang lampu kenderaan dan ditambah pula dengan keadaan lebuhraya yang gelap tiada lampu.
    Para pelajar Malaysia yang terlibat di dalam kemalangan tersebut adalah seperti berikut:


    1. Mohd Al Hidayat B. Khalid [Pengajian Islam]- Stabil, masih menerima rawatan di Hospital Hamdi Syed dibenarkan pulang slepas sehari menerima rawatan. Kos perkhidmatan di wad tersebut hampir LE 300.

    2. Abd. Hadi B. Mohd Zuki [Perubatan - Kedah] -Patah Kaki Kanan dan cedera kaki kiri, masih
    menerima rawatan di Hospital Hamdi Syed dan dibenarkan pulang sehari selepas menerima rawatan. Kos rawatan dianggar LE 800.

    3. Anas Zarif B. Haron [Pengajian Islam - Perak] - Stabil dan badan masih lemah, masih menerima rawatan di Hospital Hamdi Syed, dibenarkan pulang sehari selepas menerima rawatan. Kos rawatan dianggarkan LE 300.

    4. Syamsul Bakri B. Osman [Perubatan - Kedah] - Menerima rawatan lanjut di Hospital Universiti, namun beliau belum menerima rawatan penuh dari semalam sehingga rakan-rakannya mendesak pihak hospital untuk bertindak merawat beliau dengan segara, kira-kira jam 10.45 pagi tadi, beliau menerima rawatan selanjutnya dari pihak hospital. Kos rawatan masih tidak dapat dinyatakan lagi

    5. Abd Hakim B. Suhimin [Perubatan - ] - Stabil, tidak mengalami kecederaan dan beliau berada di rumahnya serta dinasihatkan untuk berehat secukupnya.

    6. Wan Zaimu Azmer B. Wan Abu Bakar [Perubatan - Terengganu] - Stabil, tidak mengalami kecederaan dan beliau berada di rumah serta dinasihatkan untuk berehat secukupnya.

    7. Salehuddin B. Mohd Jahar - [Pengajian Islam - Selangor] - Stabil dan cedera ringan, beliau berada di rumah dan dinasihatkan berehat secukupnya.


    Pihak Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir (PMRAM), telah menghantar wakil Badan Pengurus untuk melawat keadaan mangsa. Rombongan yang diketuai oleh Saudara Nik Rosdi bin Nik Jusoh selaku Naib Presiden 3 PMRAM juga merangkap Ketua Lajnah Muhafazah, diiringi oleh 3 lagi Badan Pengurus PMRAM iaitu Saudara Muhamad Zuhaili bin Saiman, Naib Presiden 3 PMRAM, Saudara Mohd Farkhan bin Md. Zain, Ketua Badan Pengetahuan Dan Penyelidikan PMRAM dan Saudara Mohd Azlan bin Alias, Ketua Badan Ekonomi PMRAM. Saudara Hanafi bin Zulkapli selaku Penasihat PMRAM juga turut serta dalam rombongan tersebut.

    PMRAM mendoakan agar semua mangsa dalam keadaan stabil dan dapat kembali hidup seperti biasa dan sentiasa bersemangat dalam menjalani kehidupan di Mesir ini. PMRAM juga menasihatkan kepada seluruh mahasiswa Malaysia tidak kira jurusan Pengajian Islam ataupun Perubatan, agar dapat berhati-hati ketika menaiki kenderaan awam.





    Sumber: PMRAM

    Sunday, October 11, 2009

    Sammaituha Nur 'Aisyul Insyirah

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Sunday, October 11, 2009 4 comments



    Alhamdulillah, hari ini merupakan hari yang ke-7, Nur 'Aisyul Insyirah selamat dilahirkan. Pelbagai pengalaman menguruskan isteri dan anak diperolehi. Sememangnya teori hanya mudah untuk diimaginasikan dan difikirkan.

    Sebaliknya, apabila masuk pada pratikalnya dan berada di lapangan semestinya memerlukan kepada semangat yang gigih dan puncak kesabaran yang kuat.

    Insyirah menangis, tidak tidur malam, perut kembung, penyakit kuning dan pelbagai ragamnya telah kami lalui dalam tempoh yang singkat ini. Pada masa hadapan, panjang dan lama lagi tempoh perjalanan ini untuk menempuhi destinasi akhirat.

    Kami juga tidak meninggalkan dan membiarkan soal makan, minum, pakaian dan tempat tinggal serta pendidikan Islam yang menyeluruh pada masa hadapan. Itulah kewajiban kami selaku bapa dan ibu. Lantaran yang demikian, maka telah cukuplah tanggungjawab yang akan dipikul oleh kami.

    Pembacaan Hizib Al-Bahr dan An-Nawawi juga sangat penting dalam menjaga keselamatan luaran dan dalaman Insyirah supaya kehidupan sehariannya berjalan dengan baik dan selamat serta dilindungi olehNya dari segala kejahatan syaitan dan jin.

     Apa-apa halpun, terima kasih juga kepada yang menziarahi Insyirah di teratak kami ini. Dan juga tidak dilupakan, ahlan wa sahlan kepada yang hendak mengunjungi kami di sini.

    ABU INSYIRAH
    MANDARAH, ISKANDARIAH

    Saturday, October 10, 2009

    Pencerahan Semula

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Saturday, October 10, 2009 0 comments



    Sekarang ini kecoh tentang isu purdah. Saya tertarik dengan penjelasan Ustaz Nazrul dan saya telah minta izin copy paste posting beliau dalam blog saya. Sememangnya sebagai selaku peljar tolib ilm ini seharusnya mengkaji pelbagai rangkaian maklumat yang terdapat di dalam kemudahan internet. Ambil semua rujukan dan kaji. Yang mana paling tepat dan sesuai. Pandangan Syaikhul Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah adalah pandangan dia sendiri. Keilmuannya sungguh tinggi. Dia lebih tahu apa yang dia lontarkan.

    Cumanya saya ada pandangan sendiri tetapi bukan pada isu niqab. Sejujurnya dari saya, ada isu yang lebih besar perlu ditengahkan dan diaplikasikan dalam Al-Azhar. Ini adalah pandangan peribadi. Antaranya:

    1) Tentang etika pemakaian para pelajar Al-Azhar. Alhamdulillh,rata-rata pelajar dari Nusantara menjaga adab tertib pemakaian yang menepati Islam. Ada juga yang sangat luar biasa berlaku pada pelajar kita. Bagi pelajar Arab pula, ada yang menepati dan ada yang tidak sesuai.

    Oleh itu, cara pemakaian yang hampir menampak bukan identiti Islam perlu ditolak. Bagi lelaki, ada yang berbaju gaya artis Barat, berantai, tulisan Heavy Metal, baju pendek menampak bulu dada Arab. Kadang-kadang semasa muhadarah dengan doktor, pelajar tidak mengikut adab seorang pelajar langsung. Bagi perempuan, baju yang ketat yang menampakkan susuk badan, banyak labuci dan pelbagai perhiasan yang melampau juga dihidangkan pada masyarakat. Ada yang ke kuliah seolah-olah seperti gaya artis bermake-up tebal. Kesemua ini perlu ditolak dan diperkasakan larangan di peringkat universiti.

    2) Dan satu lagi, apa sahaja pengurusan pejabat perlu dimantapkan lagi. Nak buat tasdiq kuliah pun boleh memakan masa sehingga berhari. Apatah lagi sijil-sijil muaqatah dan asli pun hampir berbulan. Pengalaman berurusan dengan Arab memang memerlukan kesabaran dan kegigihan yang tinggi. Terdapat juga yang cepat urusannya. Sistem perfailan juga ada kelemahan yang amat ketara yang perlu dibaiki.

    Jadi, itulah pendapat peribadi saya tentang isu tatacara pemakaian yang sopan dan tatatertib pengurusan organisasi di peringkat universiti di sini.

    ABU INSYIRAH,
    MANDARAH, ISKANDARIAH


    Isu Purdah...

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Saturday, October 10, 2009 0 comments



    Penjelasan isu ini diambil dari blog Ustaz Nazrul Nasir

    Sekali lagi hati ini terguris bilamana para ulama dipermainkan.Inilah bahananya jika pekerjaan yang dilakukan langsung tidak berpaksikan iman dan adab.Sikap pembaca pula terlalu cepat menghukum dan memberikan komentar. Saya mendengar khabar daripada beberapa sahabat, sudah ada yang menggunakan laman facebook untuk mengecam dan mengutuk Syaikhul Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah.Seringkali kita memberikan nasihat dan pesanan kepada akhbar Tanah Melayu yang sering bersekongkol dengan akhbar dunia yang lain agar melakukan penelitian sebaiknya kepada setiap pernyataan yang dikeluarkan.

    Berkali-kali kita sebutkan , selepas ini jika berita dan akhbar Melayu mengeluarkan sesuatu pernyataan kontroversi tentang pendapat para ulama maka perkara pertama yang perlu dipasakkan di dalam minda sidang pembaca ialah “ BOLEH DIBACA NAMUN PERCAYA JANGAN”. Kamu tak takutkah dengan hukum Allah taala kerana sering mempermain-mainkan para ulama.

    Ingatlah, daging ulama itu beracun. Jangan bermain-main dengan maruah seorang ulama.

    Pendapat yang dikeluarkan oleh Syaikhul al-Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah jelas bertentangan dengan apa yang dikeluarkan oleh akhbar Malaysia.Lain yang diucapkan oleh Syeikh, lain pula yang mereka masukkan ke dalam akhbar milik mereka.Kalau ya pun inginkan akhbar picisan milik kamu terjual laku di pasaran, usahlah lakukan fitnah kepada para ulama sehingga sedemikian rupa.

    Apa yang diterangkan oleh IslamOnline dapat menjelaskan segala kekusutan yang berlaku. Saya diminta berkali-kali oleh sahabat-sahabat untuk membahaskan isu ini. Sikap saya yang pertama, tidak mahu terlalu cepat meletakkan hukum kepada ulama yang kita kenali sangat wara’ di dalam mengeluarkan sesuatu hukum.

    Secara jelasnya , Syaikhul Akbar tidaklah melarang @ mengharamkan ( seperti bahasa yang digunakan oleh Akhbar Malaysia) pemakaian niqab secara mutlak. Malah larangan ini hanyalah kepada sekolah dan pusat pengajian yang di dalamnya hanya terdapat wanita sahaja. Ini bermakna, jika terdapat lelaki di dalam kawasan tersebut, maka dibenarkan untuk memakai niqab bagi wanita. Apa yang kita kesalkan, akhbar Malaysia jelas menyebarkan berita yang bertentangan dengan kenyataan yang dikeluarkan oleh Syaikhul Akbar.

    IslamOnline juga menerangkan bahawa, Syaikhul Akbar bukanlah menentang pemakaian Niqab kepada wanita. Malah beliau amat-amat menghormati pandangan wanita yang ingin mengekalkan pemakaian niqab.Namun, apa yang beliau tentang ialah kesalahfahaman yang berlaku dan meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.Bahasa mudahnya, mengamalkan agama bukan pada tempat yang sepatutnya. Jika sesebuah institusi tersebut ahlinya terdiri daripada golongan wanita semata-mata, apa faedahnya mereka memakai niqab?? Ini yang ingin Syaikhul Akbar terangkan dan bawa kepada masyarakat. Bukannya seperti yang disebarkan oleh akhbar-akhbar picisan yang seolah-olah mengatakan bahawa niqab ingin diharamkan seratus-peratus kepada golongan wanita muslimah.

    Manakala isu tohmahan terhadap Syaikhul Akbar yang mengatakan bahawa beliau menghina pelajar wanita tersebut dengan mengatakan bahawa “ Aku lebih mengetahui tentang agama daripada kamu dan orang-orang yang mendidik kamu” jelas merupakan fitnah terhadap Syaikhul Azhar. Perkataan ini langsung tidak diucapkan oleh Syaikhul Akbar. Ini jelas putar belit yang dilakukan oleh akhbar yang memang terkenal suka mencari publisiti murahan dengan melakukan penghinaan terhadap para ulama.

    Penjelasan lanjut boleh dilihat di IslamOnline.

    Inilah senario masyarakat sekarang, ulama terlalu dipandang rendah dan hina. Malah dianggap tiada langsung kedudukan disisi mereka. Saya tidak mahu membahaskan isu sama ada niqab ini benar-benar merupakan tuntutan agama atau sekadar adat seperti yang disebutkan oleh Syaikhul Akbar.Ini merupakan permasalahan khilaf dikalangan para ulama.Khilaf di dalam permasalahan ini bukanlah merupakan perkara usul yang boleh membawa kepada kekufuran. Malah ianya cuma khilaf di dalam permasalahan cabang agama. Terlalu dangkal golongan yang ingin melakukan tohmahan kepada Syaikhul Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah hanya kerana beliau mengatakan bahawa niqab ini hanyalah merupakan adat.

    Orang zaman sekarang lebih suka percayakan akhbar yang ditulis oleh wartawan yang tidak diketahui peribadinya berbanding mempercayai ulama muktabar.

    Saya sangat tertarik dengan penjelasan yang diberikan oleh Fadhilatus Syaikhuna Habib Ali al-Jufri hafizahullah bilamana ditanya pandangan beliau berkenaan pendapat Syaikhul Akbar tentang “ Harus Memberikan Infaq Kepada Pembinaan Gereja”. Kata Syaikhuna Habib Ali al-Jufri hafizahullah(secara ringkasnya) :

    Sepanjang pengetahuan saya perkara ini merupakan sepakat daripada para ulama mengatakan bahawa tidak dibenarkan untuk kita memberikan bantuan terhadap pembinaan gereja.Cuma ianya dibenarkan untuk pihak kerajaan memberikan bantuan jika keadaan memerlukan seperti yang berlaku di Gaza setelah peperangan antara Yahudi laknatullah dan tentera Islam.Kerajaan Hamas ketika itu memberikan bantuan kewangan untuk pembinaan gereja yang runtuh akibat peperangan tersebut. Secara jelasnya, saya menyebutkan perkara ini dengan ilmu saya yang sedikit berbanding Syaikhuna al-Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah.Mungkin Fadhilatul al-Imam al-Akbar pernah terjumpa pendapat ulama yang mengatakan bahawa dibenarkan untuk memberikan bantuan kepada pembinaan gereja.Manakala saya dengan sedikitnya ilmu pengetahuan yang ada pada saya maka tidak dapat saya memberikan pendapat sepertimana yang diberikan oleh al-Imam al-Akbar Dr Sayyid Muhammad Tantawi hafizahullah.

    Nah, inilah sikap sebenar seorang ulama dan sikap seorang pendengar yang tidak cepat menghukum.Malah meletakkan adab yang terlalu tinggi terhadap para ulama.

    Moga kita semua dapat mengambil sifat terpuji yang ditunjukkan oleh para ulama kita di dalam memberikan pendapat dan berbeza pendapat.


    Saya juga ada menulis tentang hukum memakai niqab pada keluaran yang lalu. Sila lihat :


    Wartawan-wartawan akhbar perlu menilai perkara ini dengan teliti.Muslim yang baik bukanlah yang terjatuh ke dalam lubang sebanyak dua kali walau telah diperingatkan berkali-kali.

    **********

    Ya Allah, Aku bersaksi kepadaMu, jikalau aku tidak mampu menjadi seorang ulama, maka cukuplah diriku menjadi khadam kepada para ulama, membela mereka daripada ditohmah walau diri ini tergadai.. Moga mereka akan memberikan syafaat kepadaku kelak dengan Rahmat dan InayahMu Ya Rabbal A'lamin...

    Friday, October 9, 2009

    Kewajipan Mengundi Mengikut Hukum Syara

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Friday, October 09, 2009 0 comments


    Menegakkan Pemerintahan Islam

    Pemerintahan Islam itu berbentuk khilafah atau Imaratul Mukminin ataupun al Imamah al ‘Uzma. Ia merupakan sebuah pemerintahan yang berteraskan kepada syariat Islamiyyah sama ada pada perlembagaannya, undang-undangnya, ekonominya dan lain-lainnya. Ia ditakrifkan oleh Al Mawardi, Abu Yu’la, Ibnu Khaldun dan lain-lain dengan maksud :

    “mengalang ganti kenabian dalam urusan menjaga agama dan mentadbirkan dunia dengannya”.

    Pengertian ini dibuat berdasarkan kata-kata Abu Bakar Al Siddiq r.a. sesudah wafatnya Rasulullah s.a.w. maksudnya:

    “Muhammad sudah wafat, maka agama ini sudah pasti memerlukan orang yang mengurusnya”.
    Kata-kata ini terus mendapat sokongan dan persetujuan padu dari kalangan para sahabat yang menghadiri perhimpunan Saqifah Bani Sa’adah yang berakhir dengan pencalonan beliau (Abu Bakar) sebagai khalifah menggantikan Rasulullah s.a.w.

    Hukum Menegakkan Pemerintahan Islam

    Ramai di kalangan ‘alim ulama’ yang bercakap tentang perkara ini, yang biasa didengari ialah seperti Al Imam Al Mawardi, Abu Yu;la, Ibnu Khaldun, (faqih Siasi), Imam Al Haramain Al Juwaini, (Faqih Ijtima’ie), Imam Al Ghazali, (Faqih Tasawwuf) dan lain-lain lagi. Sebagai contoh kita ambil sahaja kata-kata al Faqih al Ma’ruf Ibnu Hazam Al Andalusi:

    “Para ulama’ daripada Ahlu Sunnah wal Jamaah, Al Murji’ah, As Syiah dan Khawarij bersatu pendapat dalam mengatakan bahawa menegakkan Pemerintahan Islam itu adalah wajib, maka seluruh umat berkewajipan melakukan taat kepada Imam yang adil yang menegakkan ke atas mereka hukum hakam Allah, yang mentadbir dan memerintah mereka dengan syariat Allah yang dibawa oleh junjungan besar Nabi Muhammad s.a.w.

    Namun begitu terdapat satu puak daripada Al Khawarij yang bergelar Al Najdat mengatakan bahawa tidak wajibnya menegekkan kerajaan yang serupa itu. Walau bagaimanapun mereka sudah tidak wujud lagi dewasa ini.

    Pendapat mereka ditolak oleh Ijma’ mereka yang telah disebutkan itu, lebih-lebih lagi apabila kita dapati Al-Quran dan Al-Sunnah turut menyatakan wajibnya menegakkan pemerintahan yang serupa itu.

    Wajibnya menegakkan Pemerintahan Islam itu berdasarkan Syara’ dan berdasarkan ‘Aqal
    Kita telah menyatakan bahawa menegakkan pemerintahan Islam itu wajib. Apakah wajibnya itu berdasarkan syara’ atau berdasarkan ‘aqal atau kedua-duanya sekali?

    Al Mawardi, Abu Yu’la, Ibnu Hazam dan Ibnu Khaldun menyatakan bahawa syara’ dan ‘aqal sama-sama mewajibkan kita menegakkan pemerintahan Islam. Hal ini berdasarkan Al-Quran, Al-sunnah, Al-Ijma dan ‘aqal (logik).

    Selain dari Al-Quran dan Al-Sunnah, para sahabat dan tabi’in telah sebulat suara mengatakan wajibnya menegakkan pemerintahan yang serupa itu (Pemerintahan Islam).

    Dari segi logiknya pula, manusia itu tidak boleh hidup dalam keadaan porak peranda tanpa tanzim, maka setiap tanzim perlu kepada pihak yang berkuasa, maka yang berkuasa di dalam sesebuah negara ialah pemerintah.

    Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:
    “Jika tiga orang berada dalam pelayaran maka hendaklah mereka melantik seorang ketua”.

    Hadis ini menunjukkan bahawa nabi mewajibkan perlantikan ketua dalam kumpulan yang kecil, maka apatah lagi kumpulan yang lebih besar dan tersebar.

    Cara-cara Menegakkan Pemerintahan Islam

    Sebelum itu, kita telah menyatakan bahawa Pemerintahan Islam itu berbentuk khilafah. Pembentukan dilakukan melalui perlantikan pemimpin tertinggi iaitu khalifah dan khalifah pula akan melantik pembantu-pembantunya sama ada jemaah menteri, ahli syura dan lain-lain.

    Dalam keadaan biasa, perlantikan khalifah itu berlaku melalui tiga peringkat pencalonan, penapisan calon dan pungutan suara rakyat yang berhak bersuara. Ia dikenali dengan Bai’ah Ammah.

    Hal ini dipetik dari peristiwa perlantikan Saidina Abu Bakar Al Siddiq, di mana beliau dicalonkan dan disahkan pencalonannya di dalam perhimpunan Saqifah Bani Saidah, kemudian selepas itu dilakukan ‘baiah 'ammah’ di masjid Al Nabawi.

    Baiah 'ammah itu kadangkala dipanggil pungutan suara ramai, kadangkala digelar dengan nama Al Syahadah iaitu para saksi yang juga dipanggil pengundi memberikan penyaksiannya bahawa calon itu adalah layak memiliki syarat-syarat yang dikehendaki oleh Islam.

    Kewajipan Ummah di dalam Menegakkan Pemerintahan Islam

    Sama ada persetujuan kepada pencalonan yang kita sebutkan di atas dibuat atas nama ‘Baiah Ammah’ atau ‘Al Syahadah’ maka setiap umat Islam yang aqil baligh wajiblah menyertainya. Atas nama baiah ianya wajib kerana bersandarkan sabda Rasulullah s.a.w. yang maksudnya:

    “Sesiapa yang mati dan tidak pernah melakukan baiah nescaya matinya itu dalam keadaan jahiliyyah”.

    Antara maksud lafaz baiah itu ialah:

    “Aku memberi baiah kepad kamu dengan syarat kamu menegakkan kepada kami Kitab Allah dan Sunnah Rasulnya”.

    Adapun atas nama Al Syahadah, ianya diwajibkan bersandarkan kepada antara lainnya Firman Allah Ta’ala, maksudnya:

    “Dan hendaklah kamu persaksikan dua orang yang adil dari kalangan kamu”. (At Talaq:2)

    Firman Allah lagi, maksudnya:

    “Dan hendaklah menegakkan syahadah semata-mata kerana Allah”. (At-Talaq:2)

    Firman Allah Ta’ala lagi, maksudnya:

    “Dan janganlah kamu menyembunyikan syahadah dan sesiapa yang menyembunyikannya maka sesungguhnya berdosalah hatinya”. (Al-Baqarah: 283)

    Oleh kerana itu para pengundi haruslah mempunyai syarat-syarat yang ada pada saksi, antara lainnya bersifat adil. Mereka memberikan persetujuan kepada seseorang calon itu hanya berdasarkan kelayakan peribadi dan matlamat pencalonan seperti mana hadith Rasulullah s.a.w. yang maksudnya:

    “Aku memberi baiah kepada kamu dengan syarat kamu menegakkan kepada kami Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”.

    Mendaftar Diri Sebagai Pemilih

    Sayugia diingatkan bahawa menegakkan pemerintahan Islam di Malaysia memerlukan kepada proses mendapat suara majoriti di dalam dewan rakyat atau dewan negeri. Untuk mendapat suara majoriti di dewan rakyat atau dewan undangan negeri mestilah memenangi kerusi terbanyak di dalam dewan-dewan tersebut.

    Untuk memenangi kerusi-kerusi yang dipertandingkan di dalam pilihanraya mestilah mempunyai pengundi yang ramai (majority). Undi yang serupa itu tidak akan diperolehi kecuali para pencinta Islam layak menjadi pengundi.

    Mereka tidak akan layak mengundi (mengikut peraturan yang ada) kecuali mereka didaftarkan sebagai pemilih. Oleh kerana itu dan berdasarkan kepada fakta-fakta yang telah kita bentangkan di atas dan berdasarkan kaedah fiqh:

    “Sesuatu yang wajib tidak sempurna melainkan dengannya maka ia menjadi wajib”.

    Maka dengan itu mendaftarkan diri sebagai pengundi di dalam negara Malaysia ini adalah menjadi wajib mengikut hukum syara’.

    Kesimpulan dan Penutup

    Semua mengetahui bahawa melaksanakan hukum syara’ itu adalah wajib. Ia tidak boleh dilaksanakan kecuali wujudnya kerajaan Islam. Maka mewujudkan kerajaan Islam adalah wajib.
    Dalam konteks Malaysia hari ini, proses menegakkan kerajaan Islam dibenarkan oleh undang-undang adalah melalui pilihanraya, maka menyertai pilihanraya untuk tujuan tersebut adalah wajib. Seseorang itu tidak mengundi di dalam pilihanraya kecuali dia adalah seorang yang layak dan berdaftar sebagai pemilih secara sah. Maka mendaftarkan diri sebagai pemilih adalah wajib.

    “Sesuatu yang wajib tidak sempurna melainkan dengannya akan ia menjadi wajib”

    Rujukan : Kertas Kerja Ust Dr Haron Din

    Thursday, October 8, 2009

    Amalan Ibu Semasa Berpantang

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Thursday, October 08, 2009 1 comments


    Assalamualaikum. Ini bagi tahu sebentar. Simple. Bagi mereka yang sudah melahirkan anak @ semasa berpantang, jangan lupa amalkan membaca bacaan Al-Mathurat atau pesan pada suami bacakan ayat Kursi atau surah-surah pilihan seperti Yasin, Al-Jin dan sebagainya.Mudahnya, baca Al-Quran.

    Amaran penting, jin @ syaitann ( yang kita tak nampak dia tue) menyukai mengganggu ibu  yang sedang berpantang dan anaknya. Walaupun sama-sama memang penat dengan pelbagai pekerjaan, jangan lupa mengaplikasikannya dalam kehidupan seharian. Sekian, harap maklum ( bunyi macam ceramah Ustaz Ismail Kamus).

    ABU INSYIRAH
    MANDARAH, ISKANDARIAH.

    Wednesday, October 7, 2009

    Tahniah Mustakim Atas kelahiran Puteri Pertama

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Wednesday, October 07, 2009 0 comments
    Artikel ini diambil dari blog sahabat saya, Muhammad Hanif Jamaluddin. Syukran kathiran.


    bila plak den nak blh anak ni hii :d gai insyaAllah


    TAHNIAH SAHABAT KU...

    (09 september 2006) -Tarikh Aku dan Mustakim tiba di lapangan airport kaherah.

    -Kami bersama2 di tauzikkan di sebuah muhafazah yang diberi nama Zagazig..

    -Bermula dari mula ketibaan di bumi Zagazig kami tingal serumah di satu kawasan yg di beri nama Murur.

    - Setelah raya pertama kami di kaherah kami berpindah ke rumah baru di kawasan baru di Salam. rumah yang seperti gua berubah menjadi Syurga kami bersama :)

    - Mustakim & aku, kami tingal sebilik, laptop kepunyaannya ku lakukan seperti milikku jua :P

    - Alhamdulillah kami disatukan bersama, dikuliah yang sama kuliah Bahasa Arab. bermula dari tahun satu hinga sekarang, kami sudah di tahun 4 kami masih lagi bersama dan memperolehi keputusan yang sama JAYYID alhmdulillah..

    - Pada tahun 2008 kami pulang bersama ke malaysia..

    -Bermula dari tahun itu kami tidak lagi bersama :( huu sbb..... mustaqim telahpun berumah tagga dengan gadis pilihan hatinya :P dari awal2 lagi dah nak kawen dah :P

    - walaupun jauh setelah tinggl di Iskandariah tapi kegigihannya untuk terus berjaya dalam pelajaran amat aku kagumi, seminguu pasti 4@5 hari dia akan bersama kami untuk hadir ke muhadarah bersama doktor di kuliah walau terpaksa berjauhan dengan zaujah tercinta..

    - tiada apa yang aku paling dengki ( dengki baik :P ) dengan mustakim ialah ingatannya dalam menghafaz memenag kami tak dapat tandingi, walaupun soleh antara yang terhebat dari kami ber4 (aku hebat lagi :P ) tapi klu nak dibandingkan dalam bab hafalan bait syair atau sebgainya memang mustaqim tiada tandingan.

    - Dan apa yang aku dengki gak dia bahagia je duk nge zaujah huu :P bila la den nak nikah ni hahaha

    - dan bertambah dengki lagi bermula hari ini -5 oktober 2009- mustaqim sudah bergelar bapa kepada seorang puteri comel.. huu

    - pah anaknye comel lak tuu huu lagi la dengki :(

    - apa2 pun tahniah di ucapkan kepada sahabat ku mustaqim diatas kelahiran puteri pertama, semoga dengan kdatangan puteri cumil ini dapat membahagiakan lagi rumah tangga serta ditambahkan lagi kesyukuran serta ketaqwaan pada Allah swt..

    -semoga puteri sulung in menjadi anak yang solehah serta menjadi muslimah pejuang yang memperjuangkan dirinya semata2 kerana Islam seperti babanye :P Insyallah aminnn

    Oklah Hanif, aku nak pi solat dulu. Salam musafir.

    ABU INSYIRAH
    AHMAD ATIAH, ISKANDARIAH

    Monday, October 5, 2009

    Selamat Datang Puteri Kesayangan Kami

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Monday, October 05, 2009 7 comments


    Alhamdulillah, syukur ke hadratMu  kerana mengurniakan kami nikmat ini. Ahlan Wa Sahlan kepada puteri kesayangan kami. Mudah-mudahan akan menjadi anak yang solehah. Lahir pada tepat hari Isnin , 5/10/2009 , 3.15 pagi dengan berat badannya 3.2 kilo.


    Insya-Allah, posting yang akan datang, saya akan ceritakan sedikit pengalaman menyambut bayi kami yang pertama. Sekarang ini, sangat sibuk dengan pelbagai keperluan. 

    Friday, October 2, 2009

    Bersama Muslimin Di Masjid Qoid Ibrahim

    Posted by Mohamad Mustakim Bin Sarmuji at Friday, October 02, 2009 1 comments



    " Assalamualaikum, Ustaz Naim malam nanti nak pergi solat terawih kat mana?", tanya saya kepadanya ketika ramadhan yang ke-26. 


    " Waalaikumussalam, insya-Allah malam nanti kan malam 27 Ramadhan. Eloklah ajak sekali dengan kawan-kawan yang lain" , ajakannya supaya malam itu dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


    Petang itu kami berempat, Ustaz Naim , Ustaz Fadhil dan Ustaz Fairuz berbuka puasa di Mansyiah berdekatan dengan masjid itu. Kami semamangnya berazam untuk teruskan malam itu sehingga waktu subuh esok. Bukan selalu dapat peluang sebegini rupa.


    Tiupan angin yang kuat dan sejuk itu membuatkan kami memilih untuk solat di pekarangan masjid. Sejujurnya, memang seronok dan selesa solat Maghrib dan Isya' di luar masjid. Pada waktu selepas solat isyak, berbondong-bondong manusia menyerbu masuk ke dalam masjid. Yang tidak berpeluang, di luar itu lebih baik dan selesa.


    Malam itu, terawihnya hanya 8 rakaat tetapi bacaan imam sangat panjang. Hampir sejuzuk. Pada ayat-ayat yang menceritakan tentang rahmat dan azab, imam akan mengeraskan dan meninggi suaranya sehingga berkali-kali. Terangkat juga bula roma ditengkuk ditambah lagi dengan kedinginan malam yamg menusuk qalbu. Alhamdulillah kami diberikan kekuatan untuk menamatkan dengan baik solat terawih, qiam ( sejuzuk) dan doa Qunut ( hampir sejam).


    Apahalpun, keesokkan harinya kami dikhabarkan bahawanya pada malam itu, tentera udara Amerika sangat terkejut dengan keadaan tersebut. Kami anggarkan jumlah jamaah yang hadir hampir 10 ribu orang sedangkan sebahagian berita dari Al-Jazirah mengatakan hampir 100 ribu manusia. Waallahualam. 


    Mudah-mudahan kami dapat bertemu lagi Ramadhan yang akan datang.Amin.


    Ulama'

    Blogger Tricks Habib Omar Dr.Yusuf
    Dr.Wahbah Zuhaily Dr.Ramadhan Buoti Harun Yahya Darul Ifta' darussyifa' PUM

    Tolabah

    pmram PMRAM Hewi PMRAM MyMaqaz umi Pahang Perak Johor Terengganu Melaka Pulau Pinang Dumyat Mansourah Damanhur eKPKM Kedah Medic Permaya

    Akhbar

    Harakah keadilan TranungKite tkodaily detikdaily PahangDaily suarakampus Malaysiakini Metro beritaharian NST utusan jazeera jazeera MyKKK

    Tv Online

    tvkltan tvpas tvceramah RTM tv3 tv7 8TV tv9 tvseries
     

    Mohamad Mustakim Bin Sarmuji Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez